Sabtu, 09 Juli 2011

KEPUTUSAN TANPA KEPUTUS-ASAAN

Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang namun tak dapat terukur. Pada perjalanan panjang beberapa dan bahkan tiap hari kita harus mengambil keputusan untuk mengarungi dan menentukan pilihan dalam hidup ini.

Demikan halnya Yosua memberikan pilihan kepada umat Israel, apakah mereka harus memilih beribadah kepada dewa-dewa yang tak berdaya atau memilih setia kepada Tuhan Allah yang Perkasa??
Yosua dan se-isi rumahnya memilih untuk taat dan beribadah hanya kepada Tuhan saja.

Jika Tumpak Liat Guru Huria (TLGH)telah terbentuk sejak 2008 yang lalu,kita perlu menentukan pilihan dan keputusan.

Peristiwa hari demi hari, tahun lepas tahun telah banyak terjadi, dukacita menimpa keluarga Guru Huria HKBP. TLG adalah salah satu harapan untuk usaha tolong-menolong sesama Guru Huria untuk meringankan beban penderitaan bagi keluarga yang mengalami deria.

Harapan tersebut masih jauh diujung sana.... Sepertinya TLG tidak menjadi suatu hal yang diperlukan bagi banyak Guru Huria, kecuali ketika penderitaan tiba; TLG menjadi suatu yang sangat diharapkan.....

Hingga saat ini, delapan (8) orang saudara-saudara kita Keluarga Guru Huria belum mendapat Santunan TLG. al; Kel. Gr. Salmon Manurung, Kel. Gr. Hutapea, Kel. Gr. RW.Simanjuntak, Kel. Gr. TMH.Manurung, Kel. Gr. Lesman Sianipar, Kel. Gr. Rigop Tambunan, Kel. Gr. Sius Tamba dan Kel. Gr. Saudagar Siagian.

Mereka belum dapat menerima Santunan TLG adalah akibat tidak lancarnya pembayaran anggota.

Melihat dari keadaan tersebut, maka kami pengurus TLG HKBP terpaksa mengambil suatu Keputusan tanpa Keputusasaan, yakni:

1. Peserta TLG HKBP adalah yang mendaftar dan membayar Uang Pangkal
2. Peserta yang aktif membayar iyuran (yang dibebankan kepada setiap anggota setiap peristiwa)
3. Peserta yang hanya membayar Uang Pangkal namun TIDAK PERNAH MEMBAYAR IYURAN / TAGIHAN; kepesertaannya adalah GUGUR. Kepada keluarga hanya mendapatkan Uang pangkal yang telah disetorkan.(Pengembalian uang pangkal)

Oleh karena itu, segera setorkan iyuran Anda ke Rekening TLG HKBP (Lihat pada Wall Blog ini)

Salam dari Pengurus TLG HKBP.
Marjejer Aritonang,Bendahara
Abdul Rachman Sitorus, Pel. Ketua

BERITA DUKA CITA

Tangisan dan deraian air mata bukan saja hanya membasahi pipi, namun telah mengkuras habis air mata, seolah-olah mata menjadi kering akibat derita yang menimpa apabila seorang ayah harus berpulang kepada Bapa di Surga meninggalkan anak-anak dan isteri.

Demikian halnya yang dirasakan keluarga, anak dan isteri saudra kita Guru Huria yang meninggal dunia dalam minggu ini, yakni;

1. Gr. Lintong Sitohang (Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon) meninggal pada Tgl. 06 Juli 2011 meninggalkan seorang isteri dan 4 orang anak.

2. Gr. Cal. Pdt. Hardiman Simamora, STh. (Berita ini baru saja diterima melalui layanan SMS dari rekan-rekan Guru Huria). Beliau meninggal dunia pada hari ini, Sabtu, 09 Juli 2011. Beliau adalah Uluan Huria HKBP Tapian na Uli Ress. Jawa Tongah.

Apa yang dirasakan keluarga yang ditinggal ketika kematian harus memisahkan isteri dari suami, bapak dari anak-anak....??

Kesedihan mereka juga adalah kesedihan kita, penderitaan mereka juga suatu saat akan dialami setiap insan di bumi ini.

Mari mendoakan mereka yang ditinggal, semoga keluarga dapat tabah dan menerima realita hidup ini. Tuhan yang penuh Kasih dan Sayang; menjadi Penopang dan Penolong bagi yang berduka.

Salam dari Pengurus TLG HKBP.
Bengkulu, 09 Juli 2011.